Pemanfaatan Buah Mengkudu Menggunakan Metode Foam Mate Drying
KINETIKA PENGERINGAN SARI BUAH MENGKUDU DENGAN METODE FOAM MATE DRYING
Mhd.Iqbal Nusa
- Novelty :
Mengkudu merupakan salah satu tumbuhan
obat yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan
berbagai macam penyakit. Buah mengkudu biasa dikonsumsi dalam bentuk produk minuman jus (sari buah), kemudian melalui
proses pengeringan sari buah dihasilkan
serbuk minuman cepat larut (serbuk
instan). Metode yang digunakan yaitu dengan mengubah bahan cair menjadi
bahan dengan struktur berbusa,
kemudian bahan ditempatkan dalam
ruang pengering sebagai lembaran atau
lapisan tipis (Foam mat drying technique).
- Analisis Kritis :
Mengkudu salah satu tumbuhan
obat yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat. Biasanya masyarakat mengkonsumsinya sebagai obat tradisional
untuk pencegahan dan pengobatan
berbagai macam penyakit. Beberapa
penelitian melaporkan tentang khasiat
mengkudu antara lain sebagai efek
kemoterapi, anti depresan, aktivitas
hepatoprotektif, antidepresan, antioksidan, antidisplipedemia, antimikroba.
Untuk
menghindari kerusakan dan kehilangan
pasca panen dan mempertahankan
kualitas produk olahan buah mengkudu,
dapat dilakukan pemanfaatan buah
mengkudu matang fisiologis menjadi
produk minuman fungsional dalam
bentuk jus (sari buah), kemudian melalui
proses pengeringan sari buah dihasilkan
serbuk minuman cepat larut (serbuk
instan).
Pemilihan teknik
pengeringan pengolahan buah dan
sayuran harus mempertimbangkan
karakteristik buah dan sayuran yang
sensitif terhadap suhu pengeringan yang
tinggi, sehingga menyebabkan kehilangan
kandungan nutrisi, aroma, dan warna. Metode pengubahan bahan cair menjadi
bahan dengan struktur berbusa,
kemudian bahan ditempatkan dalam
ruang pengering sebagai lembaran atau
lapisan tipis (Foam mat drying technique).
Kondisi ini akan memperluas permukaan
kontak antara bahan dengan udara
pengering, laju perpindahan panas
konveksi dan difusivitas uap air dari
bahan ke udara pengering akan
meningkat, sehingga dapat memperbesar
laju pengeringan bahan pada suhu yang
lebih rendah. Teknik pengeringan ini akan membantu dalam pengeringan bahan
yang rentan terhadap suhu tinggi.
Keunggulan lain dari pengeringan dengan
pembusaan ini yaitu dapat
mempertahankan sifat yang diinginkan pada
produk, seperti mempertahankan
kandungan senyawa yang mudah untuk
menguap. Pengeringan bahan pangan cair
dengan pembusaan ini dilakukan dengan
menggabungkan bahan yang akan
dikeringkan dengan bahan pemicu
pembentukan busa (foaming agent),
bahan penstabil busa (foam stabilizer),
dan kemudian dilanjutkan dengan
pengadukan (whipping) sehingga bahan
berubah bentuk dalam struktur busa yang
stabil sebelum dilakukan pengeringan.
Prosedur penelitian :
1. Penyiapan bahan olah
2. Membuat bahan pembentuk busa
3. Pembusaan dan pengukuran
kualitas
4. Pengeringan busa lapisan tipis
(foam mat drying)
5. Perhitungan angka rasio perubahan kadar air
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, kita bisa mendapatkan kesimpulan :
1. Penambahan Konsentrasi putih telur
sebagai bahan pemicu pembentukan
busa (foaming Agent ), dan bertambah
lama waktu pengadukan (duration of
time whipping) dapat meningkatkan
kualitas pembusaan yaitu peningkatan
angka pengembangan busa, dan
penurunan angka densitas bahan yang
membusa
2. Peningkatan kualitas pembusaan akan
meningkatkan laju perpindahan panas
dan massa dalam proses pengeringan
menggunakan teknologi foam mat
drying

Comments
Post a Comment