Pengaruh Induksi Medan Magnet Terhadap Pertumbuhan Pin Heat Jamur Kuping

 PENGARUH INDUKSI MEDAN MAGNET EXTREMLY LOW FREQUENCY (ELF) TERHADAP PERTUMBUHAN PIN HEAT JAMUR KUPING (Auricularia auricula)

Mardhika Wulansari, Sudarti, Rif’ati Dina Handayani


  • Novelty  :
Di era modern ini, pemanfaatan Extremely Low Frequency (ELF) medan magnet pada berbagai teknologi meningkat. Peningkatan ini terjadi dalam berbagai teknologi seperti makanan, kesehatan, industri, komunikasi dan pertanian. Salah satu contoh dari bidang makanan yang dapat dibudidayakan melalui sektor pertanian adalah jamur kuping (Auricularia auricular). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh dari medan magnet pada jamur kuping dengan intensitas 100 μT, 300 μT, dan 600 μT dan lama pemaparan 10 menit, 30 menit, 50 menit, dan 70 menit serta penentuan dosis efektif untuk pertumbuhan pin heat jamur kuping. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor dan tiga pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan magnet menghasilkan peningkatan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan pin heat jamur. Hasil pada masing-masing kelas eksperimen yaitu tumbuh kembang jamur kuping paling maksimal berada pada kelas eksperimen 600 μT dengan lama paparan sebesar 70 menit, yaitu pada hari munculnya pin heat jamur kuping, 22,33 Hsi.
  • Analisis Kritis :

Penggunaan listrik merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jika terdapat suatu arus listrik yang mengalir melalui suatu bahan, maka pada sekeliling bahan tersebut terdapat dua jenis medan, yaitu medan magnet dan medan listrik. Medan magnet yang dihasilkan merupakan jenis medan magnet dengan frekuensi yang sangat rendah (ELF) karena medan ini memiliki frekuensi mulai dari 0 Hz sampai 300 Hz.

Perkembangan jaman yang semakin maju, membuat pemanfaatan medan magnet extremly low frequency (ELF) pada berbagai bidang teknologi semakin meningkat. Salah satu bahan pangan yang dapat dibudidayakan melalui sektor pertanian adalah jamur kuping. Penggunaan medan magnet dengan dosis yang tepat diharapkan dapat memaksimalkan produktivitas jamur kuping. Penggunaan medan magnet dengan dosis yang tepat diharapkan dapat memaksimalkan produktivitas jamur kuping.

1. Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian true eksperiment. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan. Sampel dalam penelitian ini adalah baglog jamur kuping (Auricularia auricular) dengan ukuran 700 gram per baglog. Besar sampel yang digunakan adalah 117 Baglog, dimana dibagi 9 baglog sebagai kelas kontrol, 36 baglog untuk kelas eksperimen pertama, 36 baglog, untuk kelas eksperimen kedua, dan 36 baglog untuk kelas eksperimen ketiga.

- Prosedur penelitian:

a. Tahap Persiapan : Pembuatan medium tumbuh jamur, sterilisasi, pendinginan, teknik penanaman bibit atau inokulasi, inkubasi

b. Tahap Pengelompokan Subjek 

c. Tahap Perlakuan

d. Tahap Pemeliharaan

e. Tahap Perawatan

f. Tahap Pengumpulan data

2. Hasil Penelitian dan Kesimpulan

Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembang dan produksi jamur kuping antara yang dipapar medan magnet dengan yang tidak dipapar medan magnet pada setiap kelas eksperimen. Medan magnet dapat memaksimalkan pertumbuhan dan produksi jamur kuping apabila berada pada dosis yang tepat, yaitu 600 μT dengan lama paparan sebesar 70 menit. Tumbuh kembang jamur kuping paling maksimal berada pada kelas eksperimen 600 μT dengan lama paparan sebesar 70 menit, yaitu pada hari munculnya pin heat jamur kuping, 22,33 Hsi.

Pemberian medan magnet dapat digunakan sebagai alternatif untuk perkembang biakan jamur kuping, dimana medan magnet ini dapat dengan mudah ditemukan di sekitar kita. Panambahan medan magnet dengan dosis tertentu dapat mengurangi penambahan pupuk pada baglog jamur sehingga jamur dapat tumbuh secara organik dan lebih sehat untuk dimakan, dengan kandungan gizi yang lebih tinggi. 




Link Jurnal : https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/download/5018/3727/

Comments